Mendengar Karna Cinta

Saya gampang jatuh cinta, pada banyak hal di dunia ini. Hari ini mungkin saya jatuh cinta pada suasana di ruang kantor saya yang tampak sangat akrab antara teman yang satu dengan yang lainnya, padahal hari ini juga saya dikejar oleh deadline report bulanan yang harus saya selesaikan segera , belum lagi gangguan-gangguan kecil dari unit lain mencoba mampir untuk merusak suasana hati saya ini hmm..untungnya smua itu dapat saya atasi dengan baik, hingga saya tetap bisa menikmati hari ini..    Damn..! I love this day !

Hari berikutnya saya jatuh cinta pada alunan gitar akustiknya mas Jubing Kristanto pada sebuah lagu yang liriknya berasal dari sebuah puisi nan indah dan begitu mengena di hati saya ‘Aku Ingin Mencintaimu Dengan  Sederhana’ itulah judul puisi yang sekaligus dijadikan judul lagunya ...ahh..rasanya saya jatuh cinta setiap hari. Pada kehidupan. Bahkan dengan sengaja merencanakannya. Mengapa begitu ?? semua karena saya menikmati sensasinya.cinta membuat saya begitu bersemangat, gembira, bersyukur.membuat saya berharap dan peduli.

Karna Cinta jugalah yang membuat hampir sebagian besar karyawan di kantor kami tetap bertahan berkarya bersama hingga 11 tahun lamanya .. karena kami peduli hingga kamipun bersama-sama bersemangat berusaha menjadikan perusahaan kami menjadi yang terdepan & terbaik dikelasnya. Sebegitu dahsyatnya cinta kami pada visi dan misi perusahaan kami, hingga kami mampu melupakan perbedaan yang hadi r diantara kami, bertoleransi bahkan tak jarang mengorbankan diri sendiri.

Bahwa cinta berpotensi menimbulkan rasa sakit hati, saya percaya. Kita akan sakit hati karena cinta yang tak berbalas.karena janji yang diabaikan orang yang kita cintai dan sekian banyak alasan lainnya layaknya komunikasi yang terhambat antara satu dengan lainnya.

Tanpa komunikasi mana mungkin perusahaan bertumbuh seperti sekarang. Dari jaman dulu hingga sekarang semua terhubung dengan komunikasi, Cuma memang cara dan medianya saja yang berbeda, yang terpenting adalah bagaimana sebuah pesan sampai dengan tepat  antara si pengirim & si penerima pesan.

Teorinya memang sederhana , toh .. kenyataannya tidak segampang itu. Begitu banyak persoalan yang terjadi pada perusahaan ini lantaran buntunya komunikasi . Kecanggihan alat hanya mampu menyegerakan pesan, tapi apakah sesungguhnya membuat pesan diterima dengan tepat dan ditafsirkan sesuai dengan maksudnya ?? Saya berani bilang ‘tidak..!!’

Banyak hubungan cinta berantakan karena pelakunya tidak saling ‘bicara’. Atasan acapkali melabelkan bawahannya ‘bodoh’ ‘malas’ dan ‘seenaknya sendiri’ karena hasil akhir yang diberikan tidak sesuai dengan keinginannya. Namun bawahan acapkali juga mengutuki atasannya karena penugasan yang tidak jelas disampaikan dan menganggap bahwa mereka tidak menghargai usahanya.

Sebenarnya mereka sadar bahwa kesuksesn komunikasi didukung oleh kesamaan  kerangka berpikir  dan pengalaman diantara pemberi dan penerima pesan . setujuuuu... dua hal itu akan sangat membantu, tapi  saya juga melihat bahwa kegagalan komunikasi terjadi karena kita....bahkan juga saya..lebih suka didengar ketimbang mendengar.

Saat ini saya begitu menyadari, mungkin itu sebabnya Tuhan menciptakan satu mulut dan dua telinga...supaya kita lebih sering mendengar ketimbang didengar, dan karena itu pula kita diharapkan mampu untuk menjadi pendengar yang baik, maka nantinya akan hanya ada kata-kata yang terbaik untuk dikatakan  tanpa harus merobek hati yang mendengarnya.

Saya sangat bahagia bila mulai hari ini kita bersepakat untuk menunjukan rasa cinta yang sesunguhnya, cinta yang sederhana ..tanpa tindakan maupun kata-kata yang menyakitkan. Marilah kita saling menunjukan rasa cinta yang sederhana itu, selagi masih ada waktu,  karena kita gak akan pernah tau apa yang akan terjadi besok, bahkan pada detik yang berikutnya..Jatuh cinta itu luar biasa. Bersyukurlah jika kita masih bisa merasakannya dan kita sangaat berhak atas cinta yang membahagiakan.